Selasa, 06 Mei 2014

Pandangan Politik Indonesia

Pandangan politik di Indonesia saat ini sangat bermacam-macam. Berbagai peristiwa yang menyangkut keadaan politik yang ada di negeri ini semakin menjadi sorotan baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Kemerosotan kualitas politik tersebut dapat dilihat dari banyaknya peristiwa yang nampaknya mengganggu kestabilan nasional. Contoh peristiwa itu adalah sebagai berikut:



  1. Semakin banyaknya kader partai yang tertangkap korupsi
  2. Semakin banyaknya pejabat yang menduduki kursi terhormat terjerat korupsi
  3. Pemilihan gubernur yang dirusak oleh pembelian suara hingga harus terjadi pengulangan pemilukada
  4. Jika pegawai tidak condong ke partai tertentu maka jabatannya menjadi taruhan

Pandangan Politik

Sebenarnya Indonesia menganut reformasi sebagai pandangan politiknya. Setelah rezim orde lama digantikan oleh orde baru, lalu muncullah reformasi yang digadang-gadang dapat memperbaiki kehidupan rakyat. Namun, hingga kini tujuan tersebut belum dapat terealisasi dengan sempurna karena proses demokrasi yang berkembang menjadi tidak murni lagi dan juga paham patrimony dan otoriter masih berkembang kuat di dalam pelaku politik.

Meskipun Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 telah mengatur dengan sedemikian rupa tentang politik di Indonesia, agaknya peraturan hanya tertuang di atas kertas saja dan juga istilah peraturan dibuat untuk dilanggar masih menjadi paham yang terus dan akan terus berkembang hingga sampai kapan akhirnya.
Tidak tahu sampai kapan kondisi politik seperti ini akan terus berlangsung. Ketika akan diadakan pemilu semua calon legislatif, calon anggota DPR,  calon anggota DPD serta calon Presiden dan calon-calon lainnya berbondong-bondong datang ke rakyat miskin yang sebelumnya tak pernah sama sekali masuk ke daerah kumuh.

Mereka sontak membagi–bagikan uang, sembako serta menaburkan selangit janji yang akan diberikan jika kelak mereka terpilih. Tak hanya sampai di situ, baliho dan gambar dipasang sebesar- besarnya hingga memeneuhi sepanjang jauh mata memandang. Namun, ketika mereka mendapatkan jabatan yang diinginkan apakah nasib si miskin dapat terangkat? Kebanyakan mereka lupa dan segera berusaha mengumpulkan kembali modal yang mereka keluarkan dan segera lupa dengan janji manis yang mereka tebar.

Mudah- mudahan masyarakat kita mulai pandai dan tidak lagi terpengaruh dengan janji palsu dan tidak lagi menjadi murah suara hanya dengan uang Rp20.000 Semoga informasi pandangan politik di Indonesia saat ini bermanfaat.

Artikel Terkait

Pandangan Politik Indonesia
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email