Selasa, 06 Mei 2014

Pondok Pesantren Darussalam Ciamis

Sekilas Profil Pondok Pesantren Darussalam Ciamis, Jawa Barat



Pondok Pesantren Darussalam di dirikan oleh KH. Ahmad Fadlil pada tahun 1929, dan merupakan komitmen Darussalam sampai saat ini untuk berupaya mencetak Santri sehingga tampil terdepan di barisan Muslim Moderat, Mukmin Demokrat, dan Muhsin Diplomat. Santri tidak hanya di didikdan di ajari Khazanah ilmu keislaman tetapi juga di bekali dengan jiwa kepemimpinan dan pemahaman masalah-masalah sosial masyarakat agar kelak para Santri dapat mengamalkan ilmu keagamaan dalam konteks berbangsa dan bernegara, sebagaimana pesan pendiri pesantren ini:

VISI:

Pesantren Darussalam sebagai lembaga pendidikan Islamyang menyiapkan pemimpin-pemimpin masa depan.

MISI:

1.       Menggelorakan semangat pemurnian ajaran Islam sesuai dengan ajaran Ahlusunah Wa al-Jama'ah yang bersumber pada Al-Qur'an dan As-Sunah.
2.       Membina budaya kesalihan ( kesalihan individual dan kesalihan sosial ) dan budaya kepakaran ( asketisme intelektual )di kalangan Santri dan masyarakat.
3.       Mengembang seni, budaya Islam, prestasi dan sikap produktif masydi kalangan santri dan masyarakat.
4.       Mengembangkan dan melestarikan ilmu-ilmu bahasa Arab dan ilmu-ilmua gama islam yang tertuang dalam kitab-kitab kuning dan literatur-literatur modern.
5.       Mendukung, melaksanakan, dan mengamankan pembangunan nasional di segala bidang secara pro aktif, dinamis, ikhlas, dan bertanggungjawab.

Tujuan

1.       Berjiwa Islami, berwawasan kebangsaan dan berkepribadian utuh.
2.       Bersifat terbuka dan tanggap terhadap perkembangan ilmu-ilmu Bahasa arab dan ilmu-ilmu agama Islam terhadap kemajuan IPTEK dan masalah yang dihadapi oleh masyarakat.
3.       Menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki sesuai dengan bidang keahliannya dalam kegiatan produktif dan pelayanan pada masyarakat.
4.       Menguasai dasar-dasar agama Islam beserta metodologi bidang keahliannya sehingga mampu memahami, menjelaskan dan merumuskan cara penyelesaian masalah yang ada di kawasan keahliannya, serta mampu berfikir, bersikap dan bertindak sebagai ilmuan Islam sekaligus sebagai ulama waratsatul anbiya.

Motto

1.       Muslim Moderat : adalah sosok manusia muslim yang dapat bersikap luwes, tenggang rasa, bersolidaritas etis dan sosial, hormat pada sesama, jauh dari sikap angkuh, congkak dan ingin menang sendiri.
2.       Mukmin Demokrat : adalah sosok manusia beriman yang berakar ke bawah dan berpucuk ke atas. pada saat di panggung kekuasaan dia tidak melupakan rakyat yang telah membesarkannya ; dan pada saat dia turun dari panggung kekuasaan dan harus kembali dengan rakyat, dia tidak putus semangat dan putus harapan.
3.       Muhsin Diplomat : adalah sosok manusia yang mencintai kejujuran, keadilan, keberanian, kebajikan, keindahan, sopan santun dan berakhlak mulia. Dia akan selalu mengedepankan sifat-sifat yang baik dan terpuji dalam menghadapi berbagai persoalan hidup dan kehidupan.

Sistem Pendidikan

Pesantren Darussalam memadukan pendidikan salafi dengan modern, dengan tujuan untuk menyeimbangkan keilmuan santrinya. Di beberapa pondok pesantren modern, sistem pengajian biasanya diselenggarakan dengan menggunakan sekolah/madrasah sebagai basisnya. Sekolah/madrasah-lah yang dijadikan sebagai standar untuk menentukan kelas/kelompok pengajian, materi dan kitab pengajian, dan alokasi waktu pengajian. Namun demikian, seiring dengan perkembangan konsep dan paradigma pendidikan—di mana "model pembelajaran yang berlandaskan homogenitas peserta didik" sudah mulai ditinggalkan dan mulai mengarah pada "model pembelajaran berbasis individu"—maka sejak tahun 2001, sistem pengajian kitab di Pondok Pesantren Darussalam dikelola dengan menjadikan kemampuan "individu" santri sebagai basisnya.
Karena sesuai dengan tradisi pesantren, model pembelajaran yang berbasis individu sudah teruji (misalnya dalam penggunaan metode sorogan), dan dalam konteks Pondok Pesantren Darussalam model ini sangat memungkinkan, maka untuk lebih mengoptimalkan sistem pengajian pesantren dimulailah mengembangkan model pengajian yang berbasis individu, tanpa mereduksi sama sekali penggunaan sistem kelas/kelompok.
Penetuan tingkat pengajian didasarkan pada kemampuan individu, dan tidak didasarkan pada kelas sekolah/madrasah.
a) Tingkat pengajian terdiri dari tingkat persiapan (Tamhidy), tingkat dasar (Ibtidaiy), tingkat menengah (Wustho), dan tingkat tinggi ('Ulya).
b) Setiap tingkat pengajian terdiri dari satu atau lebih kelompok pengajian, dan setiap kelompok tidak lebih dari 40 santri.
c) Penentuan materi pengajian didasarkan pada materi-materi standar sesuai dengan disiplin al-Qurân, al-Hadîs, Fiqh, Akidah, Akhlaq, Nahwu, Sharaf dan Balaghah.
d) Setiap kelas/kelompok pengajian terdiri dari individu-individu yang memiliki kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik yang relatif sama.
e) Adanya sistem evaluasi individu dilaksanakan secara berkala dan berkesinambungan, serta berdaya guna bagi penentuan kelas dan kenaikan tingkat.
f) Sistem rekruitmen santri didasarkan pada motivasi santri, baik motivasi memasuki Pondok Pesantren Darussalam maupun motivasi belajar.
g) Pemanfaatan waktu pengajian secara efektif dan efisien.
Pesantren Darussalam mulai memodernisasikan sistem pendidikannya dengan mendirikan lembaga-lembaga pendidikan formal yang mengadaptasi model klasikal dan sampai saat ini semua jenjang pendidikan ada di pesantren ini yaitu meliputi: Raudlatul Athfal (RA) Al-Fadliliyah Darussalam setingkat Taman Kanak-kanak (TK); Madrasah Ibtidaiyah (MI) Al-Fadliliyah Darussalam setingkat Sekolah Dasar (SD); Madrasah Tsanawiyah Darussalam (MTsD) setingkat SLTP; Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Darussalam setingkat SLTA; Sekolah Menengah Atas (SMA) Plus Darussalam; Institut Agama Islam Darussalam (IAID) terdiri dari: Fakultas Syari'ah Jurusan Ahwal al-Syakhshiyyah dan Jinayah Siyasah; Fakultas Tarbiyah: Jurusan Pendidikan Agama Islam, Pendidikan Bahasa Arab dan PGMI; Fakultas Dakwah: Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam (SPI) serta Bimbingan dan Penyuluhan Islam (BPI); Program Pascasarjana (S2): Program Studi Pendidikan Islam; dan Ma'had Aly Darussalam (MAD): Program Studi Fiqh dan Ushul Fiqh

Gedung dan Fasilitas Pembelajaran

Pesantren Darussalam memiliki fasilitas yang sangat memadai. Mulai dari Asrama/kobong santri, Gedung pertemuan/Aula, Ruang kelas, dan Masjid. Untuk menunjang dan meningkatkan pengetahuan dan wawasan keilmuan serta untuk keterampilan dan kecakapan hidup (life skill) para santrinya, pesantren Darussalam menyediakan fasilitas penunjang lainnya, diantaranya: Kegiatan Ekstrakurikuler yaitu Pramuka, Paskibra, Bulan Sabit Merah/BSM Remaja; Leadership Training (Latihan Kepemimpinan).

Terdapat pula Perpustakaan (modern dengan fasilitas jaringan internet); Pusat Pelatihan Komputer; Laboratorium MIPA dan Bahasa; Ruang Audio Visual; Toko Swalayan Serba Ada (Tosserba); Sanggar Seni dan Olahraga yaitu Band, Qashidah, Marawis, Teater, Qiraat, Beladiri Saslaridla, Nasyid, Sepak Bola, Bola Voli, Basket, Badminton, Tenis Meja; Baitul Maal wat Tamwil (BMT); Pos Kesehatan Pesantren (Poskestren); Kantin; Toko Buku dan Kitab; dan Warung Telekomunikasi (Wartel).

Konsentrasi dan Target Pembelajaran

Sebagai lembaga yang besar dan modern, Pesantren Darussalam dalam proses pendidikannya memiliki konsentrasi dan target pembelajaran, diantaranya: 1). Al-Aqidah as-Salafiyah; 2). Al-Akhlaq al-Karimah (pencapaian akhlak terpuji); 3). Penguasaan bidang studi sesuai Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP); 4). Studi Ilmu Tafsir, Ilmu Hadits, Fiqih, Ushul Fiqh, dll.; 5). Learning By Doing melalui praktik: pelatihan bahasa Arab dan Inggris, Terapi Musik Qashidah al-Burdah, Majelis Terapi “Farahfaza”, Pembinaan Teknologi Informasi dan Komunikasi.

Tenaga Pengajar

Dalam rangka pencapaian apa yang dicita-citakan, pesantren Darussalam dikawal oleh lebih dari 250 Tenaga Pengajar. Latar belakang para Tenaga Pengajar di Pesantren Darussalam adalah terdiri dari para lulusan Strata 1 (S.1), Strata 2 (S.2), Strata 3 (S.3) bahkan Guru Besar sebagai tenaga edukatif yang ahli di bidangnya, baik yang berasal dari lingkungan Pondok Pesantren Darussalam, maupun yang berasal dari tenaga edukatif lembaga lain yang kompeten dari beragam disiplin ilmu. Namun mayoritas Tenaga Pengajar tersebut adalah lulusan S1, yang diantaranya 25 % perempuan.

Tenaga pengajar tidak hanya lulusan dari dari perguruan tinggi agama atau lulusan dari Timur Tengah saja, juga twerdapat lulusan dari perguruan tinggi umum yang mengajarkan ilmu pengetahuan non agama. Hal ini dilakukan agar terjadi kesinambungan dan keseimbangan antara ilmu agama dan umum.

Tentang Santri

Dari keseluruhan lembaga pendidikan para santri Darussalam berasal dari berbagai wilayah di Tanah Air, yaitu: Jawa Barat, DKI Jakarta, Banten, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Sumatra, Bali, NTT, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Irian Jaya.
Dari mulai Pondok Pesantren Darussalam berdiri, semakin tahun terus berkembang. Pesantren ini semakin mendapat kepercayaan, bukan hanya dari masyarakat, tetapi juga dari pemerintah dan pengusaha. Keberhasilan Pondok Pesantren Darussalam dalam merekrut para santrinya dari tahun ke tahun bisa dikatakan stabil.

Pada tahun 2008 saja, jumlah santri di Pondok Pesantren Darussalam tidak kurang dari 2.000 orang santri. Perbandingan laki-laki dan perempuannya adalah 55 % laki-laki dan 45 % perempuan. Bagi santri yang berasal dari tempat jauh dan luar daerah disediakan asrama. Sebab secara umum sekitar 90% mereka diwajibkan untuk tinggal di asrama, kecuali yang 10% lagi yang berasal dari Desa sekitar Pesantren Darussalam yang berangkat dari rumahnya sendiri.

Ribuan alumni sudah lahir dari rahim sejarah Darussalam. Mereka tersebar di starata kemasyarakatan, sebagai petani, pengusaha, wiraswasta, PNS, polisi, tentara dan tidak sedikit yang kemudian mengamalkan ilmunya dengan mendirikan Pondok Pesantren. Mereka berbaur ke tengah-tengah masyarakat dengan modal gemblengan yang khas Darussalam, yakni pembentukan karakter yang tidak lepas dari sosok sebagai muslim yang moderat, mukmin yang demokrat dan muhsin yang diplomat.

Alumni Pesantren Darussalam merupakan generasi yang ditempa dengan perpaduan gaya tradisional dan gaya modern, sampai kini masih berkutap dengan beragam wacana keilmuan di berbagai Perguruan Tinggi. Timur tengah adalah kawasan yang banyak dipilih sebagai tempat meneruskan pendidikan setelah usai menimba ilmu di Darussalam. Beberapa di antaranya justru ada yang memilih Eropa, seperti di Belanda, Kanada dan Perancis; ada pula yang ke Amerika Serikat bahkan kawasan Asia, seperti Australia dan Malaysia. Disana mereka memasuki universitas terkemuka, bergelut menghabiskan waktu untuk memperdalam pengetahuan di jenjang S2 dan S3, dan mereka tetap menjalin silaturrahim dengan almamaternya, sebuah negeri yang disebut Darussalam, Negeri yang Damai. Ini merupakan salah satu bukti bahwa alumni Pondok Pesantren Darussalam tidak hanya layak bersaing di dalam negeri, tetapi juga di luar negeri.

Aktivitas dan Prestasi

Aktivitas santri sehari-hari di Pesantren Darussalam nyaris tanpa henti, mulai dari pagi hingga malam hari. Kegiatan yang cukup padat dan dibiasakan semenjak mereka pertama kali masuk, awalnya memang memberatkan. Namun, akhirnya dengan kebiasaan dan semangat untuk belajar, keterpaksaan itu menjadi hal yang biasa.

Aktifitas dan kesibukan santri sehari-hari mulai dari bangun pagi pukul 03.00 untuk melaksanakan aktivitas shalat malam (tahajud) sampai menjelang waktu shubuh. Aktivitas selanjutnya melaksanakan shalat shubuh yang dilanjutkan dengan kuliah shubuh—khusus hari ahad olah raga bersama—, makan pagi, melaksanakan kebersihan dan persiapan ke sekolah.

Pada pukul 06.50 mereka kemudian berangkat ke sekolah sesuai dengan jadwal di masing-masing madrasah,—diselang dengan istirahat shalat Dzuhur dan Ashar—yang dilanjutkan dengan kegiatan terjadwal rutin (pengajian kitab paket menurut kelompok pengajian masing-masing, pengajian intensif atau tutorial, pelatihan komputer) dan terjadwal insidental (Pramuka, Paskibra, Olah raga, latihan musik, dan kegiatan ekstra lainnya sesuai minat dan bakat para santri). Setelah selesai kegiatan sekitar pukul 17.00, mereka makan sore, mandi dan persiapan shalat berjama'ah magrib di mesjid. Setelah shalat berjamaah maghrib, kemudian tadarus al-Qur'ân, kegiatan kultum, dan pengajian kitab paket lagi.

Ba'da shalat Isya, dilanjutkan dengan belajar yang dibimbing oleh para pembimbing sampai pukul 21.00. Dan setelah itu diperbolehkan istirahat dan persiapan untuk tidur menyambut hari esok dengan aktivitas yang sama dan lebih segar.

Aktifitas keseharian santri di dalam kampus yang begitu padat tidak saja berguna untuk melatih kedisiplinan santri, melainkan juga bermanfaat untuk lebih mengoptimalkan interaksi santri dengan santri, santri dengan para ustadz/ustadzah, dan santri dengan karyawan lainnya.

Sebagai pesantren yang memiliki daya disiplin yang tinggi dan metode pembelajaran yang modern, Pondok Pesantren Darussalam telah tercatat memiliki ratusan piala dan penghargaan dari berbagai perlombaan yang telah diikuti mulai dari tingkat kecamatan sampai tingkat nasional, diantaranya: pernah tercatat menjadi Juara I Musabaqoh Fahmil Qur’ân pada MTQ Nasional di Yogyakarta; Juara I, II dan III Lomba Hiking Rally Cyradika se-Jabar dan Jateng; Juara I Pidato Bahasa Inggris Pospenas Tingkat Jawa Barat; Juara II Nasional Pidato Bahasa Arab Pospenas di Palembang; Juara III Senam Santri antar Pondok Pesantren se-Jawa Barat; Juara I Prestasi Madrasah komponen MAK tingkat Propinsi Jawa Barat; Juara II Lomba Pidato Bahasa Arab pada Arabic Expo di UPI Bandung; Juara I Pidato Bahasa Indonesia se-Priangan Timur; Juara II Nasional Pidato Bahasa Arab pada Pospenas di Medan; Juara I Nasional Karya Tulis Ilmiah tingkat SLTA DPP PKS; Juara II Lomba Tenis Meja Pospenas antar SLTA se-Priangan Timur; Juara II Bola Basket Pospenas se-Priangan Timur; Juara I Lomba Cipta Karya Puisi Kandungan al-Qur’ân pada Festival Pesantren se-Kabupaten; Juara IV Pidato Bahasa Indonesia Pospenas di Samarinda; Juara I Nasyid Se-Priangan Timur; Juara II Teater Se-Jawa Barat; dan lain-lain.

DATA UMUM

PENDIRI: KH. Ahmad Fadlil

TAHUN BERDIRI: Tahun 1929

PIMPINAN PONDOK/PENGASUH: KH. Irfan Hielmy (Putera Sulumg dari KH. Ahmad Fadlil)

SISTEM PENDIDIKAN: Pondok Pesantren Modern

AFILIASI: Mandiri

ALAMAT LENGKAP:

Jl. KH. Ahmad Fadlil 1, Kotak Pos 02 Ciamis Jawa Barat Telp./Fax. (0265) 773618
E-mail: pst.darussalam.cms@gmail.com Website: www.darussalamciamis.or.id

JALUR KENDARAAN UMUM:

Kendaraan umum yang lewat ke Pondok Pesantren Darussalam adalah Angkutan Kota 07 jurusan Ciamis-Darussalam-Ciharalang

LUAS TANAH:

Pondok Pesantren Darussalam memiliki luas tanah sekitar 7 hektar.

FASILITAS PEMBELAJARAN:

· Gedung Pertemuan (Aula)
· Ruang Kelas
· Ekstrakurikuler (Pramuka, Paskibra, Bulan Sabit Merah Remaja)
· Leadership Training (Latihan Kepemimpinan)
· Perpustakaan (modern dengan fasilitas jaringan internet
· Pusat Pelatihan Komputer
· Laboratorium MIPA dan Bahasa
· Ruang Audio Visual
· Toko Swalayan Serba Ada (Tosserba)
· Sanggar Seni dan Olah Raga: Band, Qashidah, Drum Band, Teater, Qiraat, Beladiri, Nasyid, Sepak Bola,     Bola Voli, Basket, Badminton, Tenis Meja
· Baitul Maal wat Tamwil (BMT)
· Pos Kesehatan Pesantren (Poskestren)
· Kantin
· Toko Buku dan Kitab
· Warung Telekomunikasi (Wartel).

PROFIL GURU:

Latar belakang para Tenaga Pengajar di Pesantren Darussalam adalah terdiri dari para lulusan Strata 1 (S.1), Strata 2 (S.2), Strata 3 (S.3) bahkan Guru Besar sebagai tenaga edukatif yang ahli di bidangnya, baik yang berasal dari lingkungan Pondok Pesantren Darussalam, maupun yang berasal dari tenaga edukatif lembaga lain yang kompeten dari beragam disiplin ilmu. Namun mayoritas Tenaga Pengajar tersebut adalah lulusan S1, yang diantaranya 25 % perempuan.

INFORMASI:

Untuk Informasi dan pendaftaran dapat menghubungi Pondok Pesantren Darussalam Jl. KH. Ahmad Fadlil 1, Kotak Pos 02 Ciamis Jawa Barat Telp./Fax. (0265) 773618
E-mail: pst.darussalam.cms@gmail.com Website: www.darussalamciamis.or.id

DATA SANTRI:

Santri Putera : + 1.100 santri
Santri Puteri : + 900 santri
Jumlah santri di Pondok pesantren Darussalam Pada tahun 2008, jumlah santri di Pondok Pesantren Darussalam tidak kurang dari 2.000 orang. Perbandingan laki-laki dan perempuannya adalah 55 % laki-laki dan 45 % perempuan.

AKTIVITAS:

· Kelompok ilmiyah
· Bela diri
· Seni Musik
· Olahraga
· Nasyid
· Kepanduan
· Komputer
· Pisdato
· Diskusi Bahasa
· Pentas seni
· Lomba-lomba
· pelatihan bahasa Arab dan Inggris
· Terapi Musik Qashidah al-Burdah
· Majelis Terapi “Farahfaza”
· Pembinaan Teknologi Informasi dan Komunikasi
· dll.

PRESTASI

· Juara I Musabaqoh Fahmil Qur’ân pada MTQ Nasional di Yogyakarta
· Juara I, II dan III Lomba Hiking Rally Cyradika se-Jabar dan Jateng
· Juara I Pidato Bahasa Inggris Pospenas Tingkat Jawa Barat
· Juara II Nasional Pidato Bahasa Arab Pospenas di Palembang
· Juara III Senam Santri antar Pondok Pesantren se-Jawa Barat
· Juara I Prestasi Madrasah komponen MAK tingkat Propinsi Jawa Barat
· Juara II Lomba Pidato Bahasa Arab pada Arabic Expo di UPI Bandung
· Juara I Pidato Bahasa Indonesia se-Priangan Timur
· Juara II Nasional Pidato Bahasa Arab pada Pospenas di Medan
· Juara I Nasional Karya Tulis Ilmiah tingkat SLTA DPP PKS
· Juara II Lomba Tenis Meja Pospenas antar SLTA se-Priangan Timur
· Juara II Bola Basket Pospenas se-Priangan Timur;
· Juara I Lomba Cipta Karya Puisi Kandungan al-Qur’ân pada Festival Pesantren se-Kabupaten
· Juara Harapan I Pidato Bahasa Indonesia Pospenas di Samarinda
· Juara I Nasyid Se-Priangan Timur
· Juara II Teater Se-Jawa Barat
· dan lain-lain.

Artikel Terkait

Pondok Pesantren Darussalam Ciamis
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email

3 komentar

26 Juli 2018 pukul 08.18 Delete

Assalamu'alaikum ustadz/ah. Apa di pesantren ini memiliki program untuk yatim piatu?? Syukran

Reply
avatar
30 September 2018 pukul 17.49 Delete

Ada di daerah pawindan ciamis

Reply
avatar
2 Februari 2019 pukul 07.31 Delete

Assalamualaikum ustadz.. Ustadzah.. Kalo MI apa jg tdr di pesantren?

Reply
avatar